Nama : Dyani Christy
NPM : 24209182
Kelas : 4EB14
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Pasar ekuitas semakin memiliki posisi penting dalam
perekonomian nasional dan investor perseorangan menjadi semakin aktif dalam
pasar-pasar tersebut. Akibatnya, pengungkapan public, perlindungan terhadap
investor, nilai pemegang saham dan bentuk tata kelola perusahaan yang didorong
oleh pasar saham semakin penting. Dengan demikian, meskipun praktik
pengungkapan sangat berbeda-beda dari suatu Negara dengan Negara lain, perlahan
mulai timbul kemiripan. Ratusan perusahaan telah meningkatkan pengungkapan
mereka dengan cara:
·
Secara
sukarela mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) atau GAAP
AS
·
Mematuhi
ketentuan pasar bursa efek dan badan regulator domestik dan luar negeri
·
Memberikan
respons terhadap berbagai permintaan informasi yang diajukan para investor dan
analis.
A.
Perkembangan Pengungkapan
Perkembangan sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan
perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktek pengungkapan dipengaruhi
oleh sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat
pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya dan pengaruh lainnya. Perbedaan
nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola
perusahaan dan keuangan. Dikebanyakan negara lain kepemilikan saham masih tetap
sangat terkonsentrasi dan bank secara tradisional menjadi sumber utama
pembiayaan perusahaan. Pengungkapan publik tidak terlalu maju dipasar-pasar ini
dan perbedaan besar dalam jumlah informasi yang diberikan kepada pemegang saham
besar dan kreditor dengan yang diberikan kepada publik masih diperbolehkan.
- Pengungkapan Sukarela
Beberapa kajian menunjukkan bahwa manajer berinisiatif untuk
mengungkapkan informasi secara sukarela mengenai performa perusahaan mereka
saat ini. Keuntungan dari pengungkapan ini menyangkut biaya transaksi yang
lebih rendah dalam perdagangan sekuritas perusahaan, bunga yang lebih tinggi
dari analis keuangan dan investor,meningkatkan likuiditas saham dan biaya modal
yang lebih rendah. Dengan pandangan ini, perusahaan dianggap bisa mencapai
keuntungan dalam pasar modal. Namun hal ini telah diakui oleh banyak pihak bisa
menjadi mekanisme yang cacat untuk berkomunikasi dengan pihak investor luar.
Ketidaksempurnaan komunikasi ini dikarenakan :
1.
manajer
memiliki informasi kuat tentang perusahaan mereka
2.
insentif
manajer tidak sesuai dengan bunga dari semua pemegang saham, dan
3.
peraturan
akuntansi dan audit tidak sempurna.
- Ketentuan Pengungkapan Wajib
Untuk
melindungi para investor kebanyakan bursa efek (bersama dengan badan
profesional atau pemerintah pembuat aturan seperti Komisi Pasar Modal AS dan
Kementrian Keuangan di Jepang) memberlakukan keuntungan pelaporan dan
pengungkapan bagi perusahaan domestik dan asing yang mencari akses kepada pasar
tersebut. Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan
perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberikan informasi keuangan dan
nonkeuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik.
Perusahaan asing yang sahamnya tercatat pada suatu bursa efek umumnya memiliki
fleksibilitas dalam prinsip akuntansi yang digunakan dan ruang lingkup
pengungkapan.
- Debat Pelaporan Keuangan SEC AS
SEC
mengharuskan perusahaan pendaftar dari luar negeri untuk memberikan informasi
keuangan yang pada dasarnya sama dengan yang diharuskan terhadap perusahaan
domestik. Namun laporan keuangan perusahaan pendaftar asing tidak harus disusun
sesuai dengan GAAP AS. Beberapa komentator berpendapat bahwa ketentuan
pelaporan keuangan SEC terhadap perusahaan asing dapat menghambat perusahaan
tersebut dari upaya menghadirkan surat berharga yang diterbitkan di Amerika
Serikat.
B.
Praktik Pelaporan dan Pengungkapan
Praktik pengungkapan dalam laporan tahunan mencerminkan
respons manajer terhadap ketentuan pengungkapan yang dikeluarkan oleh badan
regulator dan insentif yang mereka dapatkan jika menyediakan informasi kepada
pengguna laporan keuangan secara sukarela. Dikebanyakan bagian di dunia aturan
pengungkapan tidak terlalu berarti dan itu berarti tidak ada pengawasan dan penegakan
aturan.
- Pengungkapan Informasi yang Melihat Masa Depan
Pengungkapan
informasi yang melihat masa depan dianggap sangat relevan dalam pasar ekuitas
di seluruh dunia. Informasi yang melihat masa depan mencakup:
1.
Ramalan
pendapatan, laba (rugi), laba (rugi) per saham (EPS), pengeluaran modal dan pos
keuangan lainnya.
2.
Informasi
prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu
pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi
jumlah.
3.
Laporan
rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.
- Pengungkapan Segmen
Permintaan
investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen
industry dan segmen geografi perusahaan tergolong signifikan dan semakin
meningkat. Pengungkapan segmen membantu para pengguna laporan keuangan untuk
memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan
berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan. Pemisahan menurut lini usaha dan
area geografis akan membantu pertimbangan yang lebih terinformasi mengenai
perusahaan secara keseluruhan.
- Laporan Arus Kas dan Arus Dana
IFRS
dan standar akuntansi di AS, Inggris, dan sejumlah besar Negara-negara lain
mengharuskan penyajian laporan arus kas. Adopsi ketentuan laporan arus kas
baru-baru ini di Negara-negara seperti Jepang dan Cina mencerminkan semakin
pentingnya perhatian para analis dan para pengguna laporan keuangan terhadap
informasi arus kas.
- Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Saat
ini perusahaan semakin dituntut untuk menunjukan rasa tanggung jawab kepada
sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan yang
memiliki perhatian terhadap hal-hal selain kemampuan perusahaan untuk
menciptakan nilai ekonomi. Pelaporan tanggung jawab social mengacu pada
pengukuran dan komunikasi informasi mengenai pengaruh suatu perusahaan terhadap
kesejahterahan karyawannya, masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Hal ini
mencerminkan kepercayaan bahwa perusahaan berhutang kepada para pihak yang
berkepentingan dalam bentuk laporan akuntansi tahunan mengenai kinerja sosial
dan lingkungannya.
- Pengungkapan Khusus Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan Non-domestik dan atas Prinsip Akuntansi yang Digunakan
Laporan
tahunan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna
laporan keuangan non-domestik. Pengungkapan yang dimaksud yaitu:
1.
Penyajian
ulang untuk kenyamanan informasi keuangan ke dalam mata uang non-domestik.
2.
Penyajian
ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut kelompok kedua standar
akuntansi.
3.
Satu
set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kedua prinsip
akuntansi.
4.
Pembahasan
mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang diginakan dalam laporan
keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang lain.
- Pengungkapan Tata Kelola
Tata
kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk
menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan yang dirancang untuk mencapai
tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain : hak dan
perlakuan terhadap pemegang saham, tanggung jawab dewan pengungkapan dan
transparansi dan peranan pihak-pihak yang berkepentingan.
- Pengungkapan dan Pelaporan Bisnis Melalui Internet
World
Wide Web semakin banyak digunakan sebagai saluran penyebarluasan informasi,
dimana media cetak sekarang memainkan peran sekunder. Penyebarluasan informasi
secara elektronik menawarkan keuntungan. Web juga memungkinkan penyebarluasan
informasi secara interaktif melalui cara yang tidak mungkin bila dilakukan dlam
bentuk cetakan. Perdagangan surat berharga melalui internet telah meningkatkan
permintaan terhadap pelaporan usaha dan keuangan berbasis web. Suatu
perkembangan penting yang akan memfasilitasi pelaporan usaha berbasis web
adalah bahasa pelaporan usaha extensible (XBRL-Extensible Business Reporting
Language). XBRL merupakan thap awal revolusi pelaporan keuangan. Bahasa
computer ini dibangun kedalam hamper seluruh software untuk pelaporan akuntansi
dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan dan kebanyakan pengguna tidak
perlu lagi mempelajari bagaimana mengelolanya sehingga secara langsung dapat
menikmati manfaatnya.
C.
Pengungkapan Laporan Tahunan Di Negara-Negara Pasar Berkembang
Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-negara
pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan
dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju. Namun permintaan investor
atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di
negara-negara pasar berkembang semakin banyak dan pihak regulator memberikan
respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang
lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
D.
Implikasi Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan Dan Para Manajer
Para pengguna laporan keuangan
harusnya dapat menduga perbedaan yang besar dalam tingkat pengungkapan dan
praktik pelaporan keuangan. Meskipun para manajer dari banyak perusahaan terus
menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat
wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh
dunia.
TRANSLASI MATA UANG ASING
Translasi
adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang
asing lainnya untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan
laporan pada para pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara
global.
Convenience
Translation adalah perusahaan membuat daftar saham perusahaan pada translasi
saham asing dengan maksud untuk memiliki usaha asing atau gabungan atau ingin
mengomunikasikan hasil operasional dan seluruh laporan keuangan kepada pemegang
saham asing.
Masalah
translasi adalah nilai tukar tidak pernah stabil, fluktuasi mata uang
meningkatkan nilai tukar mata uang asing yang dapat digunakan pada proses
translasi mata uang asing serta menciptakan keuntungan dan kerugian atas
translasi mata uang asing.
Efek
Laporan Keuangan terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing
Kurs
yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang
domestik :
1.
Kurs
saat ini => kurs yang berlaku pada
tanggal laporan keuangan
2.
Kurs
historis => kurs yang berlaku saat aset
dengan mata uang asing pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata
uang asing pertama muncul
3.
Kurs
rata-rata => rata-rata kurs historis
dengan kurs saat ini
Tipe
penyesuaian transaksi :
·
Gains
and losses settled transactions muncul walaupun nilai tukar pada pembukuan
transaksi awal berbeda dengan tingkat pada pencapaian
·
Gains
or losses unsettled transactions muncul saat laporan keuangan dipersiapkan
sebelum transaksi disetujui
Cara
untuk membukukan keuntungan dan kerugian transaksi :
·
Perspektif
transaksi tunggal => penyesuaian nilai tukar dimasukkan sebagai penyesuaian
terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan
perjanjiannya merupakan kejadian tunggal
·
Perspektif
transaksi ganda => mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan
yang memberikan tambahan pendapatan (FASB No. 52)
Translasi
Mata Uang Asing
A.
Metode
Nilai Tukar Tunggal (metode kurs saat ini)
Mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan, atau
harga saat ini terhadap semua saham dan utang asing. Pendapatan dan beban mata
uang asing secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item
tersebut diakui.
B.
Metode
Nilai Tukar Ganda (mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis)
·
Metode
current-noncurrent
Aset lancar dan kewajiban lancar ditranslasikan dengan kurs
saat ini
Aset dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan dengan kurs historis
Item-item laba rugi ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode yang dilaporkan
Kelemahan : sering kali tidak sesuai dengan kenyataan dan definisi current dan non current merupakan klasifikasi bukan justifikasi konseptual pada nilai tukar yang digunakan dalam translasi mata uang asing
Aset dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan dengan kurs historis
Item-item laba rugi ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode yang dilaporkan
Kelemahan : sering kali tidak sesuai dengan kenyataan dan definisi current dan non current merupakan klasifikasi bukan justifikasi konseptual pada nilai tukar yang digunakan dalam translasi mata uang asing
·
Metode
moneter-nonmoneter
Aset dan kewajiban moneter ditranslasikan dengan kurs saat
ini dan dinilai sebagai risiko nilai tukar. Item non moneter ditranslasikan
dalam kurs historis. Kelemahan : moneter dan non moneter merupakan skema
klasifikasi yang mengarah pada hasil yang kurang baik
·
Metode
kurs sementara
Translasi mata uang asing neraca disajikan ulang menggunakan
mata uang item tersebut, tetapi bukan penilaian aktual. Item moneter
ditranslasikan dengan kurs saat ini, item nonmoneter ditranslasikan pada kurs
yang menjaga dasar perhitungan awal.
Keuntungan
dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
1.
Penangguhan
: penyesuaian translasi mata uang asing diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian
penggabungan modal
2.
Penangguhan
dan amortisasi : menangguhkan keuntungan dan kerugian secara mengamortisasi
penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca terkait
3.
Penangguhan
sebagian : mengakui kerugian segera saat terjadinya, akan tetapi mengakui
keuntungan hanya jika terealisasi saja
4.
Tidak
ada penangguhan.
Pengembangan
Akuntansi Masalah Translasi Mata Uang Asing
Pra
1965 : metode current-non current serta keuntungan dan kerugian transaksi
ditambahkan secara langsung terhadap pendapatan
1965-1975
: pengecualian khusus metode current-non current dimana persediaan dapat ditranslasikan
dengan kurs historis
1975-1781
: FAS No. 8 yaitu memasukkan unsur-unsur GAAP AS dengan menerima metode kurs
sementara dimana keuntungan dan kerugian transaksi harus diakui dalam pendapatan
saat periode perubahan kurs
1981
– sekarang : FAS No. 52 mengenai translasi saat mata uang lokal adalah mata
uang fungsional, translasi saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang
fungsional dan translasi saat mata uang asing adalah mata uang fungsional.
Permasalahan
Perhitungan
Perspektif
Laporan : FAS No. 52 tidak konsisten dengan teori konsolidasi
Harga
Perolehan : mentranslasikan neraca berdasarkan harga perolehan dengan nilai
tukar saat ini tidak menghasilkan harga perolehan ataupun nilai lancer
Konsep
Pendapatan : penyesuaian dibuat berhungan langsung dengan ekuitas pemegang
saham, tidak dihitung dalam laporan laba-rugi
Laba
Terkelola : translasi mata uang asing memberi peluang untuk mengelola laba.
Translasi
Mata Uang Asing dan Inflasi
Penggunaan
kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya aset non moneter yang bertempat dalam
kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan pendanaan mata uang
domestik jauh di bawah nilai aslinya sehingga laba yang ditranslasikan akan
lebih besar karena berhubungan dengan biaya depresiasinya. Infomasi ini salah
sehingga FASB memutuskan untuk menentang penyesuaian inflasi sebelum translasi
matauanga asing karene tidak konsisten terhadap kerangka kerja valuasi-harga
perolehan.
Translasi
Mata Uang Asing di Berbagai Negara
Inggris
: laporan keuangan harus disesuaikan terlebih dahulu pada level harga saat itu
lalu ditranslasikan menggunakan kurs saat ini
Amerika
Serikat : metode kurs sementara
Jepang
: kurs saat ini pada semua kondisi dengan penyesuaian translasi mata uang asing
yang diperlihatkan pada neraca dalam ekuitas pemegang saham.
PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA
Definisi
Perubahan Harga
Suatu Perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata
harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan.
Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli.
Kenaikan harga secara keseluruhan disebut sebagai inflasi (inflation),
sedangkan penurunan harga disebut sebagai deflasi (deflation).
Disisi lain, Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan
dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam
permintaan dan penawaran. Jadi laju inflasi per tahun dalam suatu negara
mungkin berkisar sekitar 5%, sementara harga satu unit apartemen dengan satu
kamar tidur mungkin meningkat sebesar 50% selama periode yang sama.
Mengapa
Laporan Keuangan Memiliki Potensi untuk Menyesatkan Selama Periode Perubahan
Harga ?
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar
biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih
tinggi). Nilai aktiva yang lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih
rendah dan laba dinilai lebih tinggi. Ketidakakuratan pengukuran ini
mendistorsi : (1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu
historis, (2) anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja, dan (3) data
kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat
dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
- Kenaikan dalam proporsi pajak
- Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.
- Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja.
- Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (pengenaan pajak lebih besar).
Jenis
Penyesuaian Inflasi
Setiap jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbeda
terhadap ukuran-ukuran posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan.
Penyesuaian
Tingkat Harga Umum
Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat
harga umum (daya beli) disebut mata uang konsatan biaya historis atau ekuivalen
daya beli umum. Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur
panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya
dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya tersebut
dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban depresiasi),
pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang
mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva
tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk
perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan
transaksi kini.
Penyesuaian
Biaya Kini
Model biaya kini berbeda dengan akuntansi yang konvesional
dalam dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan
bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat
didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan
komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau
modal fisik perusahaan.
Sudut
Pandang Internasional terhadap Akuntansi Inflasi
Amerika Serikat
Pada
tahun 1979, FSAB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (statement
of financial accounting standards-SFAS) No. 33. Berjudul “pelaporan keuangan
dan perubahan harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang
memiliki persediaan dan aktiva tetap. Banyak pengguna dan penyusun informasi
keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33 mengemukakan bahwa :
- Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan.
- Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.
- Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini.
Inggris
Komite
Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan
Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting
Practice-SSAP 16). Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33 yaitu :
- Apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
- Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan. Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
- Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
- Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
- Menyediakan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.
Badan
Standar Akuntansi Internasional
IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan
kinerja operasi dalam mata uang lokal menjadi tidak berarti lagi dalam suatu
lingkungan yang mengalami hiperinflasi. Secara khusus laporan keuangan suatu
perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi,
apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus
disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini
juga berlaku untuk angka terkait dalam periode sebelumnya. Keuntungan atau
kerugian daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter
bersih dimasukan kedalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga
harus mengungkapkan :
- Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan
- Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini.
- Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama periode pelaporan
- Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut.
Isu-isu
Mengenai Inflasi
Terdapat 4 isu akuntansi inflasi diantaranya :
- Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi.
- Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
- Akuntansi inflasi luar negeri.
- Menghindari fenomena kejatuhan ganda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar