Minggu, 09 Juni 2013

Tugas Internationall Accounting Jurnal



ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA CV MANDALA MOTOR

ABSTRAKSI

            Penjualan cicilan atau angsuran adalah penjualan yang pembayarannya dilakukan dengan cara mengangsur atau mencicil setiap periode tertentu sesuai dengan perjanjian antara pihak perusahaan dengan pihak konsumen.
            Ada 4 (empat) metode dalam perhitungan bunga penjualan angsuran, yaitu : Metode Tetap (Flat) harga dihitung berdasarkan sisa harga kontrak awal periode pertama, Metode Long End Interest perhitungan bunga berdasarkan jangka waktu yang sama untuk setiap angsuran, akan tetapi sebagai titik tolak perhitungan bunga dipakai saldo harga kontrak pada setiap awal periode angsuran yang bersangkutan sehingga jumlahnya semakin berkurang dari satu angsuran yang satu dengan angsuran berikutnya, Metode Short End Interest perhitungan bunga sejak tanggal perjanjian sampai tanggal jatuh tempo dari setiap angsuran semakin meningkat, dan Metode Annuitet jumlah pembayaran angsuran dari periode ke periode jumlahnya tetap sama.
            Dari hasil penelitian, dengan 11 kali angsuran, dengan pokok pinjaman sebesar Rp 6.750.000,000 dan bunga 41,68% (pertahun), dengan menggunakan Metode Tetap (Flat) perusahaan mendapat bunga yang tetap dengan beban bunga sebesar Rp 2.605.000,000, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan pembayaran sebesar Rp 9.355.000,000. Dibandingkan dengan Metode Long End Interest dan Metode Short End Interest dengan beban bunga sebesar Rp 1.420.909,091, perusahaan mendapatkan keuntungan pembayaran sebesar Rp 8.170.909,091. Serta dibandingkan dengan Metode Annuitet dengan beban bunga sebesar Rp 1.508.744,810, perusahaan akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 8.258.698,405.
            Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan sebaiknya tetap menghitung besarnya bunga yang dibebankan kepada konsumen dengan menggunakan Metode Tetap (Flat), karena pendapatan bunga yang diterima perusahaan lebih besar dengan menggunakan Metode Tetap (Flat) dibandingkan dengan Metode Long End Interest, Metode Short End Interest, dan Annuitet. 

Kata Kunci : PenjualanAngsuran, MetodeTetap (Flat), Metode Long End Interest, Metode Short End Interest dan Annuitet


1.      Pendahuluan
Perkembangan dunia usaha yang semakin maju, menciptakan persaingan yang semakin ketat antar perusahaan. Perusahaan menggunakan berbagai macam strategi pemasaran yang menarik sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk perusahaan. Semakin banyak produk yang terjual, maka semakin banyak keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan untuk memperoleh laba atas penjualan produk dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu tunai dan angsuran. Cara penjualan angsuran adalah salah satu upaya untuk mencapai skala pasar untuk berbagai jenis usaha apapun. Walaupun resiko tak tertagihnya piutang lebih besar bila perusahaan menjual produknya dengan cara angsuran, tetapi kerugian ini biasanya tertutup oleh kenaikan yang besar dalam volume penjualan.
Metode penjualan angsuran pada mulanya berasal dari penjualan rumah pada perusahaan real estate, tetapi pada masa sekarang penjualan dengan metode ini telah berkembang pada perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan kendaraan (seperti mobil, motor), mesin, alat-alat rumah tangga dan lainnya. Bahkan pada beberapa jenis industri metode penjualan angsuran ini telah menjadi kunci utama dalam mencapai operasi skala besar.
Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilakukan dengan perjanjian dimana pembayaran dilakukan secara bertahap yaitu pada saat barang-barang diserahkan kepada pembeli, penjual menerima pembagian pertama sebagai bagian dari harga penjualan (down payment)  dan sisanya dibayar dalam beberapa kali angsuran sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati.
Dalam perkembangannya penjualan angsuran lebih diminati oleh masyarakat, khususnya penjualan atas barang dengan nominal yang tinggi. Ini
Dikarenakan ketidak mampuan calon pelanggan untuk membayar tunai dan penjualan angsuran dinilai lebih menguntungkan. Hal ini dikarenakan calon pelanggan dapat memiliki produk dengan hanya menyerahkan sejumlah uang yang jumlahnya relative kecil. Melihat keadaan diatas maka penulis membuat penulisan ilmiah yang diharapkan bias membantu perusahaan dalam menjalankan usahanya, dengan judul :“Analisis Perbandingan Perhitungan Bunga Angsuran Pada CV Mandala Motor.”

2.      Metode Penelitian
Pada penulisan ilmiah ini yang menjadi objek penelitian adalah CV Mandala Motor,  yaitu perusahaan yang bergerak di bidang angsuran yang beralamat di Jl. Raya Sultan Agung km. 28 No. 218 Pondok Ungu (samping PT DENYO) Bekasi. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah brosur penjualan angsuran yang dilakukan pada CV Mandala Motor. Dimana brosur tersebut digunakan untuk keperluan analisis perhitungan bunga angsuran.
Dalam penulisan ini, penulis menggunakan alat analisis kuantitatif dengan menggunakan rumus perhitungan bunga pada penjualan angsuran, yaitu :
1.    Bunga Secara Periodik Diperhitungkan berdasarkan Metode Tetap (Metode Flat)
2.    Bunga Periodik Diperhitungkan Sisa Kontrak pada Setiap Awal Periode Angsuran (Metode Long End Interest)
3.    Pembayaran angsuran periodic dilakukan dalam jumlah yang sama, dimana didalamnya sudah diperhitungkan angsuran pokok dan bunga (Metode Annuitet).
4.    Bunga diperhitungkan dari setiap angsuran yang harus dibayar atas dasar jangka waktu angsuran yang bersangkutan (Metode Short End Interst)

3.      Hasil Penelitian dan Pembahasan
Untuk membahas permasalahan yang ada, maka penulis menyajikan data pelanggan yang membeli motor REVO ABS STD pada tanggal 2 Februari 2012 dengan 11 kali angsuran, dengan keterangan sebagai berikut :



Nama
Andrianto
Alamat
Jl.Taman Harapan Baru Raya No.20, Bekasi
Telepon
02188871662
Type Motor
REVO ABS STD
Kredit :

-          Harga
Rp 6.750.000
-          Total DP
Rp    500.000
-          Angsuran/bln
Rp    805.000
-          Lama Angsuran
11x

Tabel 4.2
Daftar Pembayaran Angsuran dengan Metode Bunga Tetap
(11 kali angsuran)
Bulan pembayaran
Periode
angsuran

Bunga
angsuran
(Rp)

Angsuran
pokok
(Rp)
Jumlah pembayaran
(Rp)
Sisa harga kontrak
(Rp)
Februari 2012
0
-
-
-
6.750.000,000
Februari
0
-
   500.000,0000
    500.000
6.250.000,000
Maret
1
    236.818,1818
   568.181,8182
    805.000
5.681.818,182
April
2
    236.818,1818
   568.181,8182
    805.000
5.113.636,364
Mei
3
    236.818,1818
   568.181,8182
    805.000
4.545.454,545
Juni
4
236.818,1818    
   568.181,8182
    805.000
3.977.272,727
Juli
5
236.818,1818    
   568.181,8182
    805.000
3.409.090,909
Agustus
6
236.818,1818    
   568.181,8182
    805.000
2.840.909,091
September
7
    236.818,1818
   568.181,8182
    805.000
2.272.727,273
Oktober
8
    236.818,1818
   568.181,8182
    805.000
1.704.545,454
November
9
    236.818,1818
   568.181,8182
    805.000
1.136.363,636
Desember
10
    236.818,1818
   568.181,8182
    805.000
    568.181,818
Januari
11
    236.818,1818
   568.181,8182
    805.000

Total

 2.605.000,0000
6.750.000,0000
 9.355.000



Tabel 4.3
Daftar Pembayaran Angsuran dengan Metode Long End Interest
(11 kali angsuran)

Bulan pembayaran
Periode
angsuran

Bunga
angsuran
(Rp)

Angsuran
pokok
(Rp)
Jumlah pembayaran
(Rp)
Sisa harga kontrak
(Rp)
Februari 2012
0
-
-
-
6.750.000,000
Februari
0
-
500.000,0000
500.000,0000
6.250.000,000
Maret
1
   236.818,18180 
568.181,8182
805.000,0000
5.681.818,182
April
2
   215.289,25620
568.181,8182
783.471,0744
5.113.636,364
Mei
3
   193.760,33060
568.181,8182
761.942,1488
4.545.454,545
Juni
4
172.231,40490
568.181,8182
740.413,2231
3.977.272,727
Juli
5
   150.702,47930
568.181,8182
718.884,2975
3.409.090,909
Agustus
6
   129.173,55370
568.181,8182
697.355,3719
2.840.909,091
September
7
   107.644,62810
568.181,8182
675.826,4463
2.272.727,273
Oktober
8
     86.115,70249
568.181,8182
654.297,5207
1.704.545,454
November
9
     64.586,77684
568.181,8182
632.768,5950
1.136.363,636
Desember
10
     43.057,85122
568.181,8182
611.239,6694
    568.181,818
Januari
11
     21.528,92561
   568.181,8182
589.710,7438



1.420.909,09101
6.750.000,0000
8.170.909,0910


Tabel 4.4
Daftar Pembayaran Angsuran dengan Metode Short End Interest
Bulan pembayaran
Periode
angsuran

Bunga
angsuran
(Rp)

Angsuran
pokok
(Rp)
Jumlah pembayaran
(Rp)
Sisa harga kontrak
(Rp)
Februari 2012
0
-
-
-
6.750.000,000
Februari
0
-
500.000,0000
500.000,0000
6.250.000,000
Januari
1
     21.528,92562
   568.181,8182
589.710,7438
5.681.818,182
Desember
2
     43.057,85124
568.181,8182
611.239,6694
5.113.636,364
November
3
     64.586,77686
568.181,8182
632.768,5950
4.545.454,545
Oktober
4
     86.115,70248
568.181,8182
654.297,5207
3.977.272,727
September
5
   107.644,62810
568.181,8182
675.826,4463
3.409.090,909
Agustus
6
   129.173,55370
568.181,8182
697.355,3719
2.840.909,091
Juli
7
   150.702,47930
568.181,8182
718.884,2975
2.272.727,273
Juni
8
172.231,40500
568.181,8182
740.413,2231
1.704.545,454
Mei
9
   193.760,33060
568.181,8182
761.942,1488
1.136.363,636
April
10
   215.289,25620
568.181,8182
783.471,0744
    568.181,818
Maret
11
   236.818,18180 
568.181,8182
805.000,0000



1.420.909,09101
6.750.000,0000
8.170.909,0910


Tabel 4.5
Daftar Pembayaran Angsuran dengan Metode Annuitet
(11 kali angsuran)
Bulan pembayaran
Periode
angsuran

Pembayaran
angsuran
(Rp)

Bunga
angsuran
(Rp)
Pokok
angsuran
(Rp)
Sisa harga kontrak
(Rp)
Februari 2012
0
-
-
-
6.750.000,0000
Februari
0
500.000,0000
-
500.000,0000
6.250.000,0000
Maret
1
705.336,2186
236.818,18180
468.518,0368
5.781.481,9630
April
2
705.336,2186
219.065,60750
486.270,6111
5.295.211,3520
Mei
3
705.336,2186
200.640,37200
504.695,8466
4.790.515,5050
Juni
4
705.336,2186
181.516,98750
523.819,2311
4.266,696,2740
Juli
5
705.336,2186
161.669,00060
543.667,2180
3.723.029,0560
Agustus
6
705.336,2186
141.068,95550
564.267,2631
3.158.761.7930
September
7
705.336,2186
119.688,35590
585.647,8627
2.573.113,9300
Oktober
8
705.336,2186
97.497,62601
607.838,5926
1.965,275,3370
November
9
705.336,2186
74.466,06915
630.870,1495
1.334.405,1880
Desember
10
705.336,2186
50.561,82565
654.774,3930
679.630,7950
Januari
11
705.336,2186
25.751,82867
679.584,3899
46,4051


8.258.698,4050
1.508.744,81000
6.749.953,5940




4.       Penutup
Setelah dilakukan perhitungan bunga penjualan angsuran dengan menggunakan Metode Sisa Harga Kontrak (Flat), Metode Long End Interest, Metode Short End Interest, dan Annuitet, maka dapat dilihat perbandingannya dalam table berikut:
Tabel 4.6
Evaluasi Pembuktian Perhitungan Pembayaran 11 Kali Angsuran
Keterangan
Metode
Flat
Metode
Long End Interst
Metode
Short End Interest
Metode
Annuitet
Angsuran
11x
11x
11x
11x
Pokok pinjaman
Rp 6.750.000,000
Rp 6.750.000,000
Rp 6750.000,000
Rp 6750.000,000
Bunga
41,68%
41,68%
41,68%
41,68%
Beban bunga
Rp 2.605.000,000
Rp 1.420.909,091
Rp 1.420.909,091
Rp 1.508.744,810
Jumlah pembayaran
Rp 9.355.000,000
Rp 8.170.909,091
Rp 8.170.909,091
Rp 8.258.698,405

Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dengan 11 kali angsuran, dengan pokok pinjaman sebesar Rp 6.750.000,000 dan bunga 41,68% (pertahun), dengan menggunakan Metode Tetap (Flat) perusahaan mendapat bunga yang tetap dengan beban bunga sebesar Rp 2.605.000,000, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan pembayaran sebesar Rp 9.355.000,000. Dibandingkan dengan Metode Long End Interest dan Metode Short End Interest dengan beban bunga sebesar Rp 1.420.909,091, perusahaan mendapatkan keuntungan pembayaran sebesar Rp 8.170.909,091. Serta dibandingkan dengan Metode Annuitet dengan beban bunga sebesar Rp 1.508.744,810, perusahaan akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 8.258.698,405.
Dengan menggunakan Metode Tetap (Flat) perhitungan bunganya tetap sampai akhir periode, sehingga pendapatan bunga yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan Metode Long End Interest, Short End Interest dan Annuitet, itu terbukti dari keuntungan pembayaran yang didapatkan perusahaan lebih besar dengan Metode Tetap (Flat) sebesar Rp 9.355.000,000 dibandingkan dengan Metode Long End Interest dan Short End Interest sebesar Rp 8.170.909,091 karena dengan Metode Long End Interest perusahaan memperoleh pendapatan bunga yang besar diawal mengakibatkan cepatnya penerimaan kas dan akan terus berkurang sampai dengan pembayaran terakhir. Serta dibandingkan dengan Metode Annuitet, perusahaan mendapatkan keuntungan pembayaran sebesar Rp 8.258.698,405, lebih kecil daripada menggunakan Metode Tetap (Flat).
Jadi, metode yang ditetapkan oleh perusahaan sudah tepat, yaitu Metode Tetap (Flat), karena perusahaan mendapatkan bunga yang tetap disetiap periode. Dan dengan menggunakan Metode Tetap (Flat) selain perhitungannya mudah, perusahaan juga akan memperoleh lebih banyak pendapatan bunganya. Dibandingkan dengan Metode Long End Interest, Short End Interest, dan Annuitet. Hal ini terbukti dengan adanya selisih pendapatan yang cukup besar.

Daftar Pustaka
Yunus, H, Harnanto, AkuntansiKeuanganLanjutan, Edisikesatu, Yogyakarta; BPFE, 1981.

Suparwoto, L. AkuntansiKeuanganLanjutan, Edisikesatu, Yogyakarta; BPFE, 1992.

ArifinSabeni, Pokok-pokokAkuntansiLanjutan, Edisirevisi, Liberty Yogyakarta; 2005.

F.Zebua, AkuntansiKeuanganLanjut, Jakarta, 2009.

Maria Evi, AkuntansiLanjutan, EdisiPertama, Yogyakarta; GAVA MEDIA, 2011.