Nama: Dyani Christy
NPM : 24209182
Kelas : 4 EB 14
HARMONISASI AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Harmonisasi merupakan proses
untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan
menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1.
Standar akuntansi (yang berkaitan
dengan pengukuran dan pengungkapan).
2.
Pengungkapan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan
pencatatan pada bursa efek.
3.
Standar audit Survei Harmonisasi
Internasional.
Perbedaan
Antara Harmonisasi Dan Standarisasi
Harmonisasi
1.
Proses untuk meningkatkan
kompabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan
seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam
2.
Tidak menggunakan pendekatan satu
ukuran untuk semua
3.
Tetapi mengakomodasi beberapa
perjanjian dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam
tahun-tahun terakhir
4.
Hamonisasi jauh lebih fleksibel
dan terbuka
Standarisasi
1.
Penetapan sekelompok aturan yang
kaku dan sempit
2.
Penerapan satu standar atau
aturan tunggal dalam segala situasi
3.
Standarisasi tidak mengakomodasi
perbedaan-perbedaan antarnegara
4.
Lebih sukar untuk
diimpelemntasikan secara internasional
Harmonisasi akuntansi mencakup
harmonisasi :
1.
Standar akuntansi (yang berkaitan
dengan pengukuran dan pengungkapannya)
2.
Pengungkapan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan
pencatatan pada bursa efek
3.
Standar audit
Keuntungan harmonisasi
internasional, yaitu :
Ø
Bahasa
Mereka yang menggunakan bahasa
Inggris sebagai bahasa Ibu mungkin merasa beruntung bahwa Inggris menjadi
bahasa kedua yang sangat banyak digunakan di seluruh dunia.
Ø
Harmonisasi perpajakan dan sistem
jaminan sosial
Keuntungan : Kalangan usaha akan
mengalami manfaat yang cukup besar dalam perencanaan, biaya sistem dan
pelatihan, dan sebagainya dari harmonisasi.
Kerugian : Perpajakan dan sistem
jaminan sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap efisiensi ekonomi. Sistem
yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda. Kemampuan untuk membandingkan cara
kerja pendekatan yang berbeda di negara yang berbeda menyebabkan negara-negara
mampu melakukan peningkatan sistem mereka masing-masing. Negara-negara saling
berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka untuk mengadopsi sistem yang efisien
melalui beroperasinya semacam kekuatan pasar. Persetujuan atas sistem
perpajakan yang satu akan menjadi seperti pendirian kartel dan akan
menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari kompetisi antar negera.
Sebuah tulisan yang terbaru juga
mendukung adanya GAAP global yang terharmonisasi. Manfaatnya:
1.
Pasar modal menjadi global dan
modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambaran berarti. Standar
pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2.
Investor dapat membuat keputusan
investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan
berkurang
3.
Perusahaan-perusahaan dapat
memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi
4.
Gagasan terbaik yang timbul dari
aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global
yang berkualitas tinggi.
Kritik
atas saran Internasional
Ø Penentuan
standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang
rumit.
Ø Beberapa
pengamat berpendapat bahwa penetapan standar akuntansi internasional pada
dasarnya merupakan sebuah taktik kantor-kantor akuntan besar yang menyediakan
jasa akuntnasi internasional untuk memperluas pasarnya.
Ø Adopsi
standar internasional akan menimbulkan standar yang berlebihan.
Beberapa pihak mengatakan bahwa
penentuan standar akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu
sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi
standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan
harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi
yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional
tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Rekonsiliasi dan Pengakuan
Bersama Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan
untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas
batas :
1.
Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan
asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi
negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran
akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di
negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2.
Pengakuan bersama (yang juga
disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila
pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing
yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Organisasi
Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi
Enam organisasi telah menjadi
pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam
mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
1.
Badan Standar Akuntansi
International (IASB)
2.
Komisi Uni Eropa (EU)
3.
Organisasi Internasional Komisi
Pasar Modal (IOSCO)
4.
Federasi Internasional Akuntan
(IFAC)
5.
Kelompok Kerja Ahli Antar
pemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan
Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian
dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan
(United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD)
6.
Kelompok Kerja dalam Standar
Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi _Kelompok Kerja OEDC)
Badan Standar Akuntansi
Internasional
Badan Standar Akuntansi
Internasional (IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh organisasi
akuntansi professional di Sembilan negara.
Tujuan IASB adalah :
1.
Untuk mengembangkan dalam
kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi,
dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas
tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
2.
Untuk mendorong penggunaan dan
penerapan standar-standar tersebut yang ketat
3.
Untuk membawa konvergensi standar
akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan
Internasional kearah solusi berkualitas tinggi
Pendekatan Baru EU dan Integrasi Keuangan Eropa
Komisi
mengumumkan bahwa EU perlu untuk bergeraksecara tepat dengan maksud untuk
memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan yang sedang berupaya untuk
melakukan pencatatan di AS dan pasar dunia lainnya akan tetap dapat bertahan
dalam kerangka dasar akuntansi EU. EC juga menekankan agar EU memperkuat
kommimenya terhadap proses penentuan standar internasional, yang menawarkan
solusi paling efisien dan cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi perusahaan
yang beroperasi dalam skala internasional.
Pada
tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang baru. Hal yang
menarik dari strategi ini adalah usulan aturan bahwa seluruh perusahaan EU yang
tercata dalam pasar teregulasi, termasuk bank, perusahaan asuransi dan SME
(perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusu akun-akun konsolodalis
sesuai dengan IFRS
Keuntungan Harmonisasi
Internasional :
1.
Pasar modal menjadi global dan
modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan
keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia
akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2.
Investor dapat membuat keputusan
investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan
berkurang.
3.
Perusahaan-perusahaan dapat
memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
4.
Gagasan terbaik yang timbul dari
aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global
yang berkualitas tertinggi.
Penerapan Standar Internasional
Standar akuntansi internasional
digunakan sebagai hasil dari :
1. Perjanjian internasional atau
politis
2. Kepatuhan secara sukarela
(atau yang didorong secara professional)
3. Keputusan oleh badan pembuat
standar akuntansi internasional
Konvergensi IFRS
Dunia akuntansi saat ini masih
disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar Akuntansi
Keuangan Internasional IFRS.
Tentang tujuan penerapan IFRS
adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keungan interim perusahaan untuk
periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung
informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari :
1.
Memastikan bahwa laporan keuangan
internal perusahaan mmengandung infomasi berkualitas tinggi
2.
Tranparansi bagi para pengguna dan
dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
3.
Dapat dihasilkan dengan biaya
yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
4.
Meningkatkan investasi
Sedangkan manfaat yang dapat
diperoleh adanya suatu perubahan sistem IFRS sebagai standar global yatitu :
1.
Pasar modal menjadi global dan
modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti.
Standard pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten
di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi local
2.
Investor dapat membuat keputusan
yang lebih baik
3.
Perusahaan-perusahaan dapat
memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi
4.
Gagasan terbaik yang timbul
dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standard
global yang berkualitas tertinggi.
Demikian peran regulator dalam
mensosialisasikan betapa besar tujuan dan manfaat yang diperoleh menuju ke IFRS
. "Perusahaan juga akan menikmati biaya modal yang lebih rendah,
konsolidasi yang lebih mudah, dan sistem teknologi informasi yang
terpadu," kata Patrick Finnegan, anggota Dewan Standar Akuntansi
International (International Accounting Standards Board/IASB), dalam Seminar
Nasional IFRS di Jakarta.
Perlunya Harmonisasi Standar
Akuntansi Indonesia
Indonesia perlu mengadopsi
standar akuntansi international untuk memudahkan perusahaan asing yang akan
menjual saham dinegara ini atau sebaliknya. Namun demikian untuk mengadopsi
standar international itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan
biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah melakukannya namun sifatnya baru
harmonisasi dan selanjutnya akan dilakukan full adoption atas standar
internasional tersebut. Adopsi standar akuntansi international tersebut
terutama untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenakan perusahaan publik
merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi juga
secara internasional. Jika terjadi jual beli saham di Indonesia atau
sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang
dipergunakan dalam penyusunan laporan. Ada beberapa pilihan untuk melakukan
adopsi, menggunakan IAS apa adanya, atau harmonisasi. Harmonisasi adalah kita
yang menentukan mana saja yang harus diadopsi , sesuai dengan kebutuhan.
Contohnya adalah PSAK no 24, itu mengadopsi sepenuhnya IAS nomor 19. Standar
berhubungan dengan imbalan kerja atau employee benefit. Bapepam telah
memberikan sinyal kepada semua perusahaan go public tentang kerugian apa yang
akan kita hadapi bila kita tidak melakukan harmonisasi, Dalam pernyataannya Bapepam
menjelaskan bahwa kerugian yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk ke
Indonesia, maupun perusahaan Indonesia yang listing di bursa efek di Negara
lain. Perusahaan Asing akan kesulitan untuk menterjemahkan laporan keuangannya
dulu sesuai standar nasional kita sebaliknya perusahaan Indonesia yang listing
di Negara lain, juga cukup kesulitan untuk membadingkan laporan keuangan sesuai
standar di Negara tersebut. Hal ini akan menghambat perekonomian dunia, dan
aliran modal akan berkurang dan tidak mengglobal.
Tantangan dalam konfergensi
Dalam rangka menyongsong
pemberlakuan Standar Akuntansi Keuangan yang sudah secara penuh menggunakan
standar akuntansi internasional (Konvergensi IFRS) pada awal tahun 2012,
Bapepam maupun lembaga keuangan lainnya memandang perlu untuk mengambil
langkah-langkah sosialisasi dini kepada publik mengenai dampak konvergensi IFRS
terhadap laporan keuangan . Saat ini perusahaan Indonesia masih menerapkan
standar laporan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Menghadapi
pengalihan ke IFRS, terdapat beberapa tantangan mendasar yang perlu dicermati
peran regulator terhadap perusahaan – perusahaan di Indonesia diantaranya
perubahan peraturan, pengukuran nilai wajar, penetuan dampak yang akan terjadi.
Sistem IT , konversi data historis, dan ketersediaan professional. Perubahan
atas perlakuan transaksi akuntansi tentunya akan signifikan, sehingga akan
terdapat amandemen regulasi tentang standar akuntansi. Namun yang perlu
dicermati, amandemen sejatinya yang dikeluarkan oleh Bapepam, Bank Indonesia,
Direktorat jenderal pajak dan juga IAPI. Peran Ditjen Pajak di bidang
perpajakan mengalami perubahan standar akuntansi terkait dengan perhitungan
penghasilan kena pajak perlu diatur oleh peraturan pelaksana Konvergensi IFRS
akan mengakibatkan beberapa perubahan akuntansi dari Ditjen Pajak tentang
keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi dari instrument derivative akan
dinilai berdasarkan IFRS . Kerangka perpajakan yang berbeda memungkinkan
perlakuan yang berbeda pula. Hal yang paling utama akan berdampak pada persediaan,
manajemen aset, pajak tangguhan, pelaporan keuangan, pengakuan pendapatan ,
pembelian dan lain-lain. Selain itu, konversi standar akuntansi Indonesia
terhadap IFRS akan berdampak juga pada beberapa praktek akuntansi yang
fundamental. Seperti konsep nilai wajar, pengungkapan keuangan aspek penyajian
kembali laporan keuangan, penentuan mata uang keuangan, dan lainnya yang harus
diketahui oleh semua organisasi maupun lembaga yang berperan dalam proses
adopsi IFRS. Sebagaian besar aspek bisnis dapat terpengaruh oleh adopsi
tersebut . Akibatnya, proses bisnis, sumber daya manusia, serta sistem operasi
akan terpengaruh atau berpotensi terkena dampaknya sejalan dengan adopsi IFRS.
Kesiapan Adopsi IFRS
Indonesia saat ini belum
mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan IFRS melainkan
masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan Pengurus Nasional
IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK serta peran
regulator yang terkait sepakat akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati
konvergensi penuh kepada IFRS pada tahun 2012. Dengan kesiapan adopsi IFRS
sebagai standar akuntansi global yang tunggal, perusahaan Indonesia akan siap
dan mampu untuk bertransaksi, termasuk merger dan akuisisi (M&A), lintas
negara. Tercatat sejumlah akuisisi lintas negara telah terjadi di Indonesia,
misalnya akuisisi Philip Morris terhadap Sampoerna (Mei 2005), akuisisi
Khazanah Bank terhadap Bank Lippo dan Bank Niaga (Agustus 2005), ataupun UOB
terhadap Buana (Juli 2005). Sebagaimana yang dikatakan Thomas Friedman, “The
World is Flat”, aktivitas M&A lintas negara bukanlah hal yang tidak lazim.
Karena IFRS dimaksudkan sebagai standar akuntansi tunggal global, kesiapan
industri akuntansi Indonesia untuk mengadopsi IFRS akan menjadi daya saing di
tingkat global. Inilah keuntungan dari mengadopsi IFRS.
Bagi pelaku bisnis pada umumnya,
pertanyaan dan tantangan tradisionalnya: apakah implementasi IFRS membutuhkan
biaya yang besar? Belum apa-apa, beberapa pihak sudah mengeluhkan besarnya
investasi di bidang sistem informasi dan teknologi informasi yang harus dipikul
perusahaan untuk mengikuti persyaratan yang diharuskan. Jawaban untuk
pertanyaan ini adalah jelas, adopsi IFRS membutuhkan biaya, energi dan waktu
yang tidak ringan, tetapi biaya untuk tidak mengadopsinya akan jauh lebih
signifikan. Komitmen manajemen perusahaan Indonesia untuk mengadopsi IFRS
merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan daya saing perusahaan Indonesia di
masa depan.
Pengukuran Akuntansi
Ada beberapa metode yang digunakan
dalam pengukuran akuntansi antara lain:
Ø
Metode ekuitas digunakan untuk
apabila terdapat pengaruh, tetapi bukan kendali yang umumnya berarti besarnya
kepemilikan berkisar antara 10 hingga 50 %. Usaha patungan dapat
dikonsolidasikan secara proporsional atau dicatat dengan menggunakan metode
ekuitas. Meksiko telah mengadopsi Standar Akuntansi Internasional no. 2
mengenai transaksi mata uang asing.
Ø
Metode akuntansi pembelian dan
penyatuan kepemilikan untuk penggabungan usaha dapat digunakan, tergantung pada
keadaannya.Jika mayoritas pemegang saham perusahaan yang diakuisisi tidak terus
mempertahankan kepemilikan dalam usaha tersebut maka metode pembelian yang
digunakan, jika ya, metode penyatuan kepemilikan yang digunakan.
Goodwill merupakan kelebihan
harga pembelian dari nilai kini aktiva bersih yang diperoleh. Goodwill tersebut
diamortisasi terhadap laba selama periode ekspektasi manfaat yang dibatasi
selama 20 tahun.
Biaya historis aktiva non-moneter
disajikan ulang dalam peso berdasarkan daya beli terkini dengan menerapkan
faktor yang diambil dari Indeks Harga Konsumen Nasional (NCIP).
Komponen ekuitas pemegang saham
juga dinyatakan ulang dengan menggunakan NCIP.
Keuntungan dan kerugian yang
berasal dari kepemilikan aktiva dan kewajiban moneter dimasukkan dalam laba
periode kini, tetapi pengaruh penyajian ulang dimasukkan ke dalam ekuitas
pemegang saham.
Harga penjualan dan beban
depresiasi dinyatakan dalam peso harga konstan dalam laporan laba rugi, yang
konsisten dengan perlakuan persediaan dalam aktiva tetap.
Sebuah aktiva tetap berwujud
didepresiasikan selama masa manfaatnya.
Sebuah aktiva tidak berwujud
diamortisasi selama masa manfaatnya kecuali jika masa manfaatnya tidak
terbatas, dan dilakukan uji penurunan nilai tiap tahunnya.
Biaya penelitian dibebankan pada
saat terjadinya. Sedangkan biaya pengembangan dikapitalisasikan dan
diamortisasikan apabila kelayakan teknologi telah dipastikan.
Sewa guna usaha diklasifikasikan
sebagai pembiayaan atau operasi biasa, sedangkan pembayaran sewa dari sewa guna
usaha biasa dibebankan dalam laporan laba rugi.
Kerugian kontinjensi diakru
apabila mungkin terjadi dalam besarnya dapat diukur.
Cadangan kontinjensi umum tidak
dapat diperkenankan dalam GAAP Meksiko.
Pajak tangguhan dibentuk secara
penuh, dengan metode kewajiban.
Biaya pensiun karyawan, premi
senioritas dan pembayaran pemberhentian karyawan diakru pada saat berjalan jika
jumlahnya dapat diestimasikan secara memadai berdasarkan perhitungan aktuarial.
Cadangan wajib ( hukum ) dibuat
dengan mengalokasikan 5% dari laba tiap tahunnya hingga cadangan besarnya
mencapai 20% dari nilai modal saham yang beredar.
Analisis Laporan Keuangan Internasional
Analisa
laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu
mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan
masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling
mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa
laporan keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini
penulis menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering
digunakan dan lebih sederhana.
Tujuan
analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini
dan masa lalu dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisa
rasio mencakup mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan
perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan
antar waktu atau dengan periode fiskal yang lain, dan perbandingan rasio
terhadap beberapa acuan yang baku. Analisis ini memberikan masukan terhadap
derajat perbandingan dan relatif pentingnya pos-pos laporan keuangan dan dapat
membantu dalam mengevaluasi efektifitas kebijakan operasi, investasi, pendanaan
dan retensi laba yang diambil manajemen.
Analisis
Strategi Bisnis Internasional
Analisis
strategi usaha merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan
keuangan. Dengan mengidentifikasi faktor pendorong laba dan risiko usaha yang
utama,analis usaha mambantu para analisis untuk membuat peramalan yang
realistis. Prosedur standar untuk untuk mengumpulkan informasi yang digunakan
dalam ananlisis strategi usaha meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan
penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara dengan staff perusahaan, analisis
dan profesional keuangan lainnya. Analisis dan penilaian keuangan internasional
ditandai dengan banyaknya kontradiksi. Disatu sisi, begitu cepatnya proses
harmonisasi standar akuntansi elah mengarah pada semakin meningkatnya daya
banding informasi keuangan di seluruh dunia.
Kesulitan-kesulitan Analisis Strategi Bisnis
Internasional & Strategi Dasar untuk Pengumpulan Informasi, yaitu :
1. Ketersediaan
informasi Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa Negara
karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi.
Memperoleh informasi mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak Negara
dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda.
Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara
berkembang. Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan
dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka
dan secara suka rela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global
seperti standar pelaporan keuangan internasional.
2. Rekomendasi
untuk melakukan analisis Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan
analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi
sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim
bisnis setempat dan bagaimanan industry dan perusahaan sesungguhnya beroperasi,
khususnya di Negara-negara pasar berkembang.
Analisis
Akuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk
menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas
ekonomi. Para analis perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta
menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan
yang harus ditentukan oleh direksi manajemen.
Para manajer diperbolehkan untuk membuat banyak
pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena mereka yang paling tahu
banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Fleksibilitas
dalam pelaporan keuangan merupakan hal penting karena memungkinkan manajer
untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan situasi dan
keadaan suatu perusahaan. Healy dan rekan menyarankan proses untuk melakukan
evaluasi kualitas akuntansi perusahaan, yaitu :
1.
Indentifikasi kebijakan akuntansi
2.
Analisis fleksibilitas akuntansi
3.
Evaluasi strategi akuntansi
4.
Evaluasi kualitas pengungkapan
5.
Indentifikasi potensi terjadinya masalah
6.
Buat penyesuaian atas distorsi akuntansi
Tantangan dalam melakukan analisis akuntansi
internasional, yaitu :
1.
Perbedaan antarnegara dalam kualitas
pengukuran, kualitas pengungkapan, dan kualitas audit. Karakteristik nasional
menyebabkan perbedaan yang mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara
umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup direksi manajemen atas
pelaporan keuangan.
2.
Kesulitan dalam memperoleh informasi yang
diperlukan untuk analisis akuntansi
Langkah-langkah Analisis Akuntansi
Keempat tahap analisis usaha (analisis usaha,
akuntansi, keuangan, dan prospektif) dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini
:
1. Akses
informasi
Informasi
mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara lugas dalam
beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung
banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini
memiliki sites Web dan laporan tahunannya tersedia secara cuma-cuma dari berbagai
sumber interact dan lainnya. Sumber informasi lain yang juga berharga adalah
(1) publikasi pemerintah, (2) organisasi riset ekonomi, (3) organisasi
internasional seperti Perserikatan Bangsa-bangsa, (4) organisasi akuntansi,
audit, dan pasar surat berharga.
2. Ketepatan
waktu informasi
Ketepatan
waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan
siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di tiap negara. Perbedaan
dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pembaca laporan
keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan-pe¬rusahaan
yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah. Agar penilaian yang
dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus atas jumlah yang
di-laporkan, dengan menggunakan alat yang konvensional ataupun tidak
konvensional.
3. Hambatan
bahasa dan terminology
Bentuk-bentuk
hambatan perdangangan antara lain:
·
Kuota. Kuota
membatasi banyak unit yang dapat diimpor untuk membatasi jumlah barang tersebut
di pasar dan menaikkan harga.
·
Subsidi. Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lokal.
Subsidi dihasilkan dari pajak. Bentuk-bentuk subsidi antara lain bantuan
keuangan, pinjaman dengan bunga rendah
dan lain-lain.
·
Peraturan administrasi.
4. Hambatan
perdangan mengurangi efisiensi ekonomi, karena
masyarakat tidak dapat mengambil keuntungan dari produktivitas negara
lain. Pihak yang diuntungkan dari adanya hambatan perdangan adalah produsen dan
pemerintah. Produsen mendapatkan proteksi dari hambatan
perdagangan, sementara pemerintah mendapatkan penghasilan dari bea-bea.
5. Masalah mata uang asing. Akun-akun yang
berdenominasi dalam mata uang asing membuat para analis menghadapi dua jenis
permasalahan yaitu :
·
Berkaitan dengan kemudahan pembaca
·
Menyangkut isi informasi.
Sebagian
besar perusahaan di seluruh dunia menetapkan denominasi akun-akun keuangannya
dalam mata uang domisili nasional mereka. Bagi seorang pembaca dari AS yang
terbiasa dengan dolar, analisis akun-akun yang dinyatakan dalam euro dapat
menimbulkan kebingungan. Jawaban yang umum untuk mengatasinya adalah dengan
mentranslasikan saldo-saldo dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik.
Apabila laporan yang telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam melihat akun-akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal umum, maka dapat timbul gambaran yang sebenarnya mengalami distorsi. Secara khusus, perubahan kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan sering kali menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan dengan peristiwa yang mendasarinya.
Apabila laporan yang telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam melihat akun-akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal umum, maka dapat timbul gambaran yang sebenarnya mengalami distorsi. Secara khusus, perubahan kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan sering kali menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan dengan peristiwa yang mendasarinya.
Pengaruh Analis
Akuntansi Terhadap Akuntansi Antar Negara
Para analis perlu mengevaluasi kebijakan dan
estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibiltas
akuntansi suatu perusahaan. Berpengaruh pada kualitas pengukuran
akuntansi, dan audit yang sangat dramatis.
1.
Penyesuaian depresiasi
Beban depresiasi akan mempengaruhi keuntungan,
maka perlu diperhatikan umur dari fungsi aktiva yang harus diputuskan
manajemen.
2.
Penyesuaian persediaan LIFO ke FIFO
Persediaan harus dikonversikan dalam metode
FIFO
3.
Cadangan
Cadangan adalah kemampuan perusahaan untuk
membayar atau menutup pengeluaran untuk menghapus beban.
4.
Reformulasi Laporan Keuangan
Penyesuaian dari beberapa perubahan setelah
adanya beberapa perhitungan pada point-point tsb di atas.
Mekanisme
untuk Mengatasi
Untuk
mengatasi perbedaan prinsip akuntansi lintas Negara, beberapa analis menyajikan
ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara
internasional atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang lain
mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok
Negara tertentu dan membatasinya analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan
yang berlokasi di Negara-negara tersebut.
Kesulitan dan Kelemahan dalam Analisis Laporan
Keuangan
1. Akses
informasi
Informasi
mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam
beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung
banyaknya muncul melalui World Wide Web (WWW). Perusahaan di dunia saat ini
memiliki situs web dan laporan tahunannya tersedia secara Cuma-Cuma dari
berbagai sumber lainnya.
2. Ketepatan
waktu informasi
Ketepatan
waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator berbeda-beda
di tiap Negara.
3. Hambatan bahasa dan terminology.
4. Masalah mata uang asing.
5. Perbedaan dalam jenis dan format laporan
keuangan.